Contoh Cerpen Bahasa Indonesia - Nasihat
Nasihat “Bangun, ayo kau harus segera bersiap – siap kalau kau tidak mau terlambat” kata ayah membangunkanku. Suaranya memang cukup keras, namun memang begitulah suaranya. Terkadang orang sedang berpikir bahwa dia marah atau sedang membentak. Bahkan sepupuku pun takut kepadanya. Namun, setelah kau melihat raut wajahnya, kau dapat melihat sebuah senyuman indah yang terlukis disana. Senyuman yang dapat membuat hatimu tenang.“Baik, Ayah” jawabku. Aku pun bangun dari tempat tidurku dan langsung beranjak ke kamar mandi. Aku pun langsung memakai seragamku dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Namun, tiba – tiba kudengar suara dengkuran dari ruang tamu. Sudah bisa kutebak suara siapa itu. Betul saja, ayahku tertidur kembali di sofa. “Dia yang membangunkanku namun kini dia yang tidur”, kataku dalam hati sambil tersenyum. Namun, melihat Ia tidur disana, selalu membangkitkan memori masa lalu, ketika aku masih sekitar 5 tahun. Saat itu ayahku masih bekerja di salah